Octavian Ibrahim
Akhirnya Sang Satria Garuda BIMA-X kembali!!. Setelah kurang lebih 8 bulan jeda dari BIMA Season 1, BIMA-X tayang perdana di Minggu pagi, 7 September 2014. Episode spesial perdana ini berjudul “The Beginning” dengan durasi khusus satu jam. BIMA-X kembali dengan kekuatan baru, semangat baru, dan musuh yang baru pula. Sesuai dengan judul-nya episode ini merupakan awal baru dari segala perjuangan Ray dan Azazel sebagai Satria Garuda.
Merupakan awal era baru pula bagi Dunia Paralel dengan Organisasi jahat-nya “The New Vudo” yang kembali dengan pemimpin barunya yang mulia Black Lord. Dengan kekuatan dan armada yang lebih kuat dari Rasputin serta kelompok tempurnya Death Phantoms, mereka kembali untuk merebut Power Stone dan menguasai Bumi. Hal ini terlihat di Episode ini bagaimana BIMA dan AZAZEL kuwalahan menghadapi monster utusan mereka Proteus Komodo. Yang baru dari monster di Season 2 ini adalah diberikannya kepada mereka Power Stone Sintetis, membuat monster menjadi lebih kuat.
Dari segi visual BIMA-X mengalami peningkatan, lebih rapih, halus dan terlihat nyata (Pandangan awam penulis). Action-nya tidak diragukan lagi, karena memang dari season 1 adegan bertarung menjadi kelebihan series ini. Namun disayangkan di bagian sound-nya masih kurang begitu jelas, khususnya suara Death Phantom. Ada beberapa adegan yang terbilang “menyeramkan” khususnya bagi anak-anak, namun semoga kedepannya adegan “menyeramkan” seperti di episode ini bisa diminimalisir lagi. Pada bagian credit terdapat kesalahan dimana beberapa kali muncul tulisan “Media Offline“, sangat disayangkan hal ini bisa terjadi. (Pada Re-Run 13/09/2014 pukul 15.30 kekurangan tersebut diatas seperti suara yang kurang jelas menjadi lebih jelas, kemudian adegan “menyeramkan” di-cut, kesalahan “Media Offline” pada bagian credit juga diperbaiki.)
Adegan berubah Ray menjadi BIMA-X dengan Changer baru-nya menggunakan Power Stone yang dimasukkan ke slot yang tersedia di Changer menjadi hal yang menarik karena berbeda dari Season sebelumnya, yang disertai visualisasi Ray yang terbalut api, melompat ke arah Garuda api raksasa dan berubah. BIMA-X terlihat sangat kuat dan lebih tenang dalam bertarung, gesture-nya juga sangat elegan. Dan yang terakhir finishing “Garuda Flaming Slash” dengan background hitam menutup pertarungan dengan epic.
Hal yang sangat perlu kita apresiasi dan dukung bersama adalah ciri khas series ini yang menggunakan bahasa baku (EYD) yang tetap dipertahankan. Seperti kita ketahui target utama Satria Series ini adalah anak-anak, ini akan menjadi pelajaran yang baik bagi anak-anak Indonesia mengenai bagaimana bertutur bahasa yang baik. Merupakan “The Beginning” pula bagi dunia pertelevisian anak-anak agar memberikan program hiburan yang mendidik, semoga Satria Series BIMA-X ini menjadi inspirasi agar kedepannya lebih banyak program yang mendidik untuk anak Indonesia.
Satu lagi yang sepertinya akan menimbulkan banyak perdebatan mengenai dipilih-nya band asal Jepang Flumpool, pasti banyak yang berfikir kenapa Band asal Jepang? Kenapa tidak Band Indonesia saja?. Perlu diketahui bahwa pemilihan Band asal Jepang sebagai pengisi lagu penutup BIMA-X adalah merupakan bentuk pertukaran budaya antara Indonesia dan Jepang, seperti yang disampaikan Reino-san pada Press-Con tanggal 25 Juni lalu. Lagu yang dibawakan berjudul “Let Tomorrow Be” khusus dibuat untuk Satria Garuda BIMA-X. Lalu mengenai siapa yang akan membawakan lagu pembuka, masih menjadi misteri, semua akan terjawab di Episode BIMA-X minggu depan.
Semoga kedepannya Satria Garuda BIMA-X semakin banyak peningkatan dari segala sisi dan akan semakin memanjakan penggemar-penggemar Tokosatsu di Indonesia serta anak-anak Indonesia. Bagi anda yang kelewatan Episode spesial pagi tadi jangan lupa untuk menyaksikan Re-Run-nya Sabtu depan tanggal 13 September pukul 15.30 WIB hanya di RCTI. Saksikan dan dukung terus Satria Garuda BIMA-X! Berubah! #BIMAX.
Sylverhand