#SaveKecoa, Jauhi baunya bukan Kecoa nya!
Huwala sobat Juki dimanapun anda berada.
#SaveKecoa, Jauhi baunya bukan Kecoanya.
Ini adalah postingan serius karena gue bakal membahas kesamaan hak dan derajat.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa berjuta-juta tahun kecoa menjadi makhluk yang diremehkan manusia.
Dianggap menjijikan dianggap menggelikan. Tak jarang, mereka dibunuh dengan keji oleh manusia-manusia yang tidak berprikekecoaan.
Dianggap menjijikan dianggap menggelikan. Tak jarang, mereka dibunuh dengan keji oleh manusia-manusia yang tidak berprikekecoaan.
Begini teman-teman. Kecoa tidak pernah meminta kepada Tuhan untuk dilahirkan sebagai kecoa.
Kalau mereka bisa memilih, mungkin mereka memilih lahir sebagai manusia, agar bisa sok berkuasa,
sok hebat dan bertindak semaunya. Lalu pantaskah mereka diperlakukan sedemikian rupa?.
Menurut banyak sumber, kecoa adalah spesies yang bertahan hidup setelah era dinosaurus punah.
Maka ketika makhluk hidup lainnya punah, mereka melanjutkan kehidupannya.
Maka bila teori evolusi itu benar, maka bisajadi segala evolusi manusia berakar pada kecoa.
Kecoa adalah nenek moyang manusia.
Tapi lupakanlah teori itu, kita liat hal yang lebih penting. Faktanya kecoa adalah spesies yang kuat, yang tidak punah bahkan setelah bumi dihantam meteor yang menghacurkan segalanya. Jumlah mereka di bumi bahkan disinyalir lebih banyak daripada jumlah manusia.
“Tapi sebagai mayoritas mereka tidak pernah sok-sokan kepada manusia yang minoritas”
Mereka memberikan teladan pada kita yang sering merasa superior padahal memiliki kelemahan juga.Kecoa diperlakukan sebagai hewan yang rendahan. Apakah karena tak memiliki sayap seindah kupu-kupu, atau kelap-kelip lampu seperti kunang?.
Adilkah kita memandang segala kekurangannya untuk meremehkan dan menjauhinya?
Gue hanya ingin mengetuk hati kalian sobat.
Manusia dengan tega membunuh mereka. Bayangkan bila kalian terlahir sebagai kecoa,
bagaimana perasaan kalian saat kalian dipukul dengan sandal?
Bagaimana perasaan kalian saat menemukan ibu kalian sudah dikerubungi semut karena mati di tangan manusia yang keji?.
Berhentilah berlaku spesiesis (merendahkan salah satu spesies), Berdamailah dengan kecoa, karena kecoa adalah teman. Jauhi baunya bukan kecoanya.
Karena bila manusia enggan berbaikan, maka bagi bangsa kecoa hanya ada satu kata, TERBANG!.
Melalui Tulisan ini gue sebagai anggota aliansi perdamaian manusia dan kecoa,
membantu menyampaikan Trituke, Tiga tuntutan kecoa :
1. Tidak meremehkan spesies kecoa dan segala keturunannya hingga kapanpun.
2. Tidak melakukan kekerasan pada kecoa dan/atau melakukan tindak pembunuhan keji kepada kecoa.
3. Mendirikan Komnas Perlindungan Kecoa sebagai lembaga perlindungan spesies Kecoa.
Demikian postingan ini, mari dukung gerakan #SaveKecoa!
—————————————————-